BPIW Gelar Serial Meeting Midterm Reviu Renstra BPIW 2020-2024
BPIW Kementerian PUPR menggelar Serial Meeting Midterm Reviu Renstra BPIW 2020-2024 dengan dengan
tema “Prioritas Penanganan Kawasan 2020-2024 yang Terintegrasi dan Rencana Kegiatan BPIW TA 2023”
selama dua hari, 20 dan 21 April 2022 di BSD Tangerang Selatan Provinsi Banten. Kegiatan ini
bertujuan untuk menajamkan konsep Midterm Reviu Renstra BPIW 2020-2024 serta merumuskan prioritisasi
rencana kegiatan BPIW TA 2023 yang memperhatikan dinamika kebijakan nasional dan perkembangan isu
strategis.
Kegiatan ini mengundang beberapa narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas secara online maupun
offline untuk mendapatkan berbagai masukan dalam menajamkan konsep Midterm Reviu Renstra tersebut.
Hasil dari evaluasi paruh waktu ini diharapkan akan menjadi input bagi BPIW untuk meningkatkan
kinerjanya dalam perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur PUPR.
“BPIW ditugaskan Bapak Menteri PUPR menjadi penjuru program di Kementerian PUPR. Renstra BPIW yang
kami susun sangat berkaitan erat dengan Renstranya Kementerian PUPR dan terkait dengan arah
kebijakan yang akan dilakukan Kementerian ini,” ujar Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra saat
membuka dan memberikan arahan pada acara tersebut, Rabu, 20 April 2022.
Lebih lanjut Arief menyampaikan bahwa dengan perencanaan yang lebih matang, maka alokasi anggaran
untuk pembangunan infrastruktur PUPR dapat lebih tepat sasaran. Masukan dari Kementerian
PPN/Bappenas diharapkan dapat lebih memperjelas langkah-langkah yang harus dilakukan BPIW dalam
perencanaan program infrastruktur PUPR ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Kementerian PPN/Bappenas
Erwin Dimas sebagai narasumber menyampaikan beberapa catatan terkait dengan perencanaan dan
pembangunan infrastruktur, antara lain meliputi integrasi lokasi dalam penanganan kawasan
permukiman, integrasi dan intervensi dalam pembangunan kawasan strategis dalam kaitannya dengan DAK,
serta sinkronisasi data dan informasi yang dilakukan secara berkala.
Erwin menyambut baik langkah Bapak Menteri PUPR yang mengubah strategi penanganan permukiman melalui
program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang semula berbasis proyek menjadi pendekatan
kawasan. “Hal ini juga dipertegas oleh Kepala BPIW dengan mempertajam lokus prioritas penanganannya
melalui kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan hal ini sejalan dengan upaya Kementerian PPN/Bappenas dalam menyusun Dana
Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan kawasan kumuh dilakukan dengan penajaman lokus prioritas. Ia
berharap BPIW dapat mendukung dengan menyampaikan lokasi prioritas yang tepat untuk kab/kota yang
menjadi lokus prioritas penanganan kawasan kumuh tersebut.
Direktur Perencanaan Pendanaan Pembangunan, Deputi Bidang Perencanaan Pendanaan Pembangunan,
Kementerian PPN/Bappenas Teni Widuriyanti mengatakan tantangan untuk Kementerian PUPR pada tahun
2023 sangat besar, karena harus menyelesaikan pembangunan infrastruktur sebelum periode 2020-2024
berakhir. Menurutnya Kementerian PUPR merupakan sektor yang berperan penting dalam mempercepat
pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menyampaikan agar Kementerian PUPR mempertajam penggunaan alokasi anggaran untuk dapat
memenuhi capaian target yang diharapkan. Selain itu, dalam rangka integrasi pembangunan
infrastruktur dengan sektor lainnya diperlukan koordinasi antar unit organisasi (unor) teknis di
Kementerian PUPR dan dengan K/L lain.
Plt. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional, Deputi Bidang
Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas Taufiq Hidayat Putra menambahkan Kementerian
PPN/Bappenas bersama Kementerian PUPR melalui BPIW telah melakukan penajaman kawasan prioritas tahun
2023. Selain itu, pada tahun 2022 terdapat 31 Proyek Strategis Nasional (PSN) dan 33 PSN pada tahun
2023.
“Dari 118 kawasan prioritas 2023 dan PSN yang seakan-akan terpisah, kedua hal tersebut perlu
didudukan untuk dapat mendukung satu sama lain. Sehingga perlu dilakukan prioritisasi dari
banyaknya kawasan dan infrastruktur prioritas dengan melakukan proses yang interaktif dan iteratif,”
ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, Taufiq menyampaikan bahwa Kementerian PPN/Bappenas dan BPIW Kementerian PUPR
perlu memperkuat monitoring dan evaluasi, karena merupakan tahapan yang penting untuk melakukan
penilaian dari prioritas suatu kawasan serta mempertajam kajian untuk dapat mengoptimalkan
penanganan kawasan.
Acara ini juga dimoderatori oleh Sekretaris BPIW Iwan Nurwanto dan dihadiri juga oleh Kepala Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I Hari Suko Setiono dan Kepala Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah II Kuswardono. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Pejabat
Administrator, Pejabat Pengawas, Koordinator, dan Sub Koordinator di lingkungan BPIW.
(Hen/infobpiw)